TOP GREEN (Pupuk Organik Cair) solusi mencegah bulir padi kosong Rp.75.000/liter (harga asli 90.000)
Minat ? Hubungi
Anisa Salsabila
HP/WA 081381702778
Budidaya Padi - TOP GREEN
* Cara JITU membesarkan bulir PADI milik kita pada pertanaman padi terdapat tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif, fase generatif, dan fase pemasakan. Kebutuhan air, nutrisi dan hormon pada ketiga fase tersebut bervariasi yaitu pada fase pembentukan akar, pembentukan anakan aktif, anakan maksimum, inisiasi pembentukan malai, fase bunting dan fase pembungaan.
Fase keluarnya bulir padi adalah tergolong dalam fase generative, dimana fase generative merupakan fase pembentukan organ reproduktif atau perkembangbiakan. Fase ini membutuhkan waktu 35 hari setelah fase vegetatif lambat terlewati, yaitu: pembentukan bakal malai (primordia), masa bunting, dan pembungaan. Pada fase inilah komponen hasil seperti jumlah malai per satuan luas dan jumlah gabah per malai terbentuk.
Tahap Primordia
Disebut juga dengan inisiasi malai, yaitu tahap dimulainya proses pembentukan malai sampai malai terbentuk sempurna. Pada tahap ini panjang malai, jumlah bulir, dan jumlah gabah yang akan diisi pada fase selanjutnya akan dibentuk.
Ketersediaan unsur hara, air dan hormon tanaman yang tidak mencukupi selama tahap ini akan menyebabkan panjang malai, jumlah bulir, dan jumlah gabah dalam satu malai yang terbentuk tidak maksimal, sekalipun varietas yang ditanam memiliki jumlah butir per malai tinggi (> 200 butir). Sehingga air harus tersedia dan pemberian pupuk susulan serta pemberian hormone tanaman dilakukan sebelum masa primordia. Intensitas sinar matahari pada tahap ini akan mempengaruhi ukuran gabah yang terbentuk.
Tahap Bunting
Setelah fase primordia, malai muda mengalami peningkatan ukuran dan berkembang keatas didalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung. Penggembungan pelepah daun inilah yang disebut bunting.
Tahap Pembungaan
Merupakan tahap keluarnya malai sampai dengan terjadinya persarian. Dalam satu rumpun, diperlukan waktu 10-14 hari bagi malai untuk keluar. Lamanya periode tersebut disebabkan perbedaan laju perkembangan antar individu tanaman dalam satu rumpun.
Apabila 50% malai telah keluar, maka pertanaman dianggap sudah dalam fase pembungaan. Sehari setelah malai keluar, terjadilah pembuahan. Dalam satu malai proses pembuahan selesai dalam waktu 5 hari. Tahap ini merupakan masakritis kedua, dimana ketersediaan air dan hormone tanaman sangat dibutuhkan untuk proses pembungaan. Air diupayakan setinggi 3-5 cm dan dibiarkan sampai tahap pengisian gabah selesai.
Mengapa Pada Tahap Premordia, Tahap Bunting dan Tahap Pembungaan Membutuhkan Unsur Hara, Air dan Hormon Tanaman ?
Setiap tanaman pastinya sangat membutuhkan unsure hara untuk keberlangsungan hidupnya. Karena unsure hara baik makro maupun mikro merupakan sumber nutrisi bagi tanaman tersebut. Sedangkan air dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis, pelarut unsure hara, sebagai pendorong proses respirasi, memelihara suhu tanaman dan bahan penyusun utama daripada protoplasma.
Jadi apabila tanaman kekurangan air dan unsure hara maka pertumbuhan tanaman tersebut akan terhambat, kerdil, tidak maksimal bahkan mati. Untuk itu unsure hara dan air harus tercukupi saat masa tahap premordia, bunting dan pembungaan. Tapi yang menarik disini adalah kebutuhan hormone tanaman yang sangat dibutuhkan pada 3 fase tersebut. Karena dengan hormone tanaman, malai padi akan keluar maksimal, bulir padi keluar sempurna (menghindari bulir padi terjepit batang), keluar lebih serempak dan lebih cepat.
Bulir padi kosong disebabkan oleh faktor pada saat fase keluarnya malai tidak maksimal sehingga masih ada bulir padi yang terjepit di batang padi saat proses pemasakan dan setelah proses pemasakan selesai bulir padi tersebut keluar dari batang padi yang akhirnya menjadi bulir hampa/kosong. Dan apabila bulir hampa yang didapatkan banyak saat panen tentunya hasil panen akan minim.
Tahap-tahap penggunaan aplikasi TOP GREEN dalam budidaya tanaman padi untuk mencegah bulir padi kosong terdiri dari 3 tahap yaitu sebagai berikut :
1. TOP GREEN digunakan pada tahap awal perendaman benih padi dan pada saat proses persemaian benih padi, hal ini dimaksudkan untuk menjadikan benih padi kuat dan sehat mulai dari 'Start-to-Grow' hingga panen nanti benih padi akan tumbuh survival dengan berbagai kondisi cuaca dan sangat tahan dengan berbagai serangan hama dan penyakit.
2. TOP GREEN digunakan untuk proses Re-Condition tanah yaitu pada saat setelah pengolahan lahan tanam namun diatur waktunya beberapa hari sebelum saat penanaman benih padi dimulai. Caranya : pada saat pengolahan lahan tebarkanlah 1 ton pupuk kandang / Hektar di lahan tanam, lalu setelah pupuk kandang merata tercampur di lahan tanam maka kemudian semprotkan TOP GREEN ke permukaan lahan kosong tersebut secara merata dengan takaran 2 gelas air mineral per tangki.
3. TOP GREEN digunakan pada tanaman padi menjelang bunting dan pada saat padi bunting, caranya sangatlah mudah yaitu dengan takaran 2 gelas air mineral per tangki semprotkan pada tanaraman padi. Peran bakteri Pupuk Organik Cair TOP GREEN pada tanaman padi adalah untuk memacu kegiatan pembelahan sel dan pertumbuhan jaringan. Sehingga dapat mencegah bulir padi kosong.
TOP GREEN (Pupuk Organik Cair)
4/
5
Oleh
Unknown
Peraturan Berkomentar Di Situs Website Tani Makmur Nusantara
Dilarang Komentar Spam
Dilarang Komentar Yang Tidak Berhubungan Dengan Topik
Dilarang Meninggalkan Link Aktif
Dilarang Komentar Yang Mengandung Unsur Sara, Pornografi, Judi
Gunakan Bahasa Yang Baik Dan Benar
*Jika Dilarang Komentar Akan Kami Hapus