![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
![]() |
| Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara) |
Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara)
Data Record :
Hari ini berusia 52 hst
(27 Januari 2019)
Padi TAMANU - 01 (Tani
Makmur Nusantara) ini, hasil perkawinan silang 2 jenis tetua indukan padi
unggul galur lokal dari Jember Jawa Timur >< Subang Jawa Barat, semoga
berkah dan dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
* Pemulia Tanaman : Anisa
Salsabila
* Teknisi Lapangan : Ir
Apriansyah Munandar
_______________________________________
Cara Perkawinan Silang Tanaman Padi
Padi merupakan tanaman
berupa rumput berumpun. Ia merupakan tanaman yang paling penting di Indonesia.
Betapa tidak karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang
tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi
makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India,
Thailand, Vietnam dan lain-lain.
Saat ini, rekayasa pemuliaan
tanaman, tak terkecuali tanaman padi banyak dilakukan. Inovasi pemuliaan
tanaman tersebut pun dilakukan dengan pembastaran atau perkawinan silang.
Pembastaran merupakan cara sederhana dan paling mudah untuk mendapatkan bibit
unggul.
Misalnya padi jenis A
memiliki karakteristik: Beras yang dihasilkan pera (tidak pulen), namun wangi.
Sementara padi jenis B memiliki karakteristik sebaliknya: Beras yang dihasilkan
pulen, namun tidak wangi. Dari kedua tetua ini kita berharap menghasilkan
anakan yang memiliki sifat unggul: berasnya pulen dan wangi, dua sifat unggul
gabungan dari dua tetua.
Lalu bagaimana cara menyilangkan padi? Kurang lebih prosedur sederhananya sebagai berikut:
1. Pilih tanaman padi,
jenis A atau B. Misalnya kita pilih jenis A.
2. Pilih padi yang sudah
nampak berbulir namun belum berbentuk beras (bisa dibedakan dengan diterawang).
3. Potong ujung bagian
atas butirnya dengan gunting, atau jika tidak kita biarkan dia membuka dengan
sendirinya (biasanya di pagi hari).
4. Hilangkan semua alat
kelamin jantannya (benang sari terlihat menjuntai) dengan tusuk gigi. Hati-hati
jangan sampai alat kelamin betina (putik) ikut terambil. Lakukan prosedur ini
ke semua butir padi yang berdekatan. Atau jika tidak, buang butir padi yang
tidak kita ambil kelamin jantannya.
5. Tutup butir padi yang
alat kelamin jantannya sudah kita ambil (sehingga sekarang hanya memiliki alat
kelamin betina) dengan plastik untuk mencegah masuknya serbuk sari dari butir
padi yang lain.
6. Pilih tanaman padi
jenis satunya, misalnya B. Setelah butir padi membuka dengan sendirinya
(biasanya di pagi hari), periksa apakah serbuk sarinya sudah matang. Jika
sudah, dekatkan padi ini ke jenis padi A (buka dulu plastik penutup butir padi
jenis A). Lalu lambai-lambaikan padi jenis B sampai serbuk sarinya terlepas dan
masuk ke butir padi jenis A yang hanya mengandung alat kelamin betina.
7. Tandai padi yang sudah
kita silangkan tersebut. Biarkan butir padinya tumbuh menjadi bulir gabah yang
mengandung bibit padi hasil persilangan.
8. Tanam bulir gabah ini
dan biarkan tumbuh menjadi tanaman padi. Biarkah generasi anakan pertama ini
tumbuh dan menghasilkan butir-butir gabah. Dari butir gabah yang diperoleh,
kita bisa melakukan seleksi dan mencari tanaman dengan karakteristik unggul: Pulen
dan wangi seperti yang diinginkan. Jika kita sudah menemukan, tumbuhkan lagi
bibit unggul ini dan seleksi lagi sampai didapatkan hasil bibit yang unggul dan
stabil (tidak berubah lagi).
9. Jika selama proses
penumbuhan bibit dan seleksinya kita memperoleh dua sifat yang berbeda: unggul
dan tidak unggul, pilih hanya yang memiliki sifat unggul. Singkirkah jenis
anakan dengan sifat yang tidak unggul.
Jika selama proses
penumbuhan bibit dan seleksinya ternyata kita hanya mendapatkan anakan yang
tidak unggul, jangan putus asa.
10. Tumbuhkan lagi bibit
padi dengan sifat yang kurang bagus ini, sampai dihasilkan anakan berikutnya.
Diharapkan anakan berikutnya ada yang memiliki karakteristik sifat yang unggul.
Jika belum diperoleh juga, lakukan lagi dan lagi, sampai benar-benar didapatkan
bibit anakan yang memiliki sifat unggul yang kita inginkan. Jika beruntung,
kita akan memperoleh anakan dengan sifat unggul dalam waktu singkat. Jika tidak
kita harus terus mencoba. Sampai kapan? sampai kita mendapatkan jenis unggul
yang diinginkan.
* Jika anda membutuhkan
berbagai jenis benih padi unggul pilihan silahkan kunjungi website kami :
Apabila Berminat
Call / SMS / WA
Anisa Salsabila
081381702778
Ir. Apriansyah Munandar
081381702779
Postingan Terbaru Tani
Makmur Nusantara
Business Enquiries
Email :
tanimakmurnusantara@gmail.com
Website : www.tanimakmurnusantara.com
Youtube : https://bit.ly/2RMc3E3
Facebook : https://bit.ly/2Fogkrs
Instagram :
@tanimakmurnusantara
Twitter : @tmnusantara
~ Online Business Super
Amanah ~
~ Inovasi Budidaya Padi
Terkini ~
#pertanian
#pertanianindonesia #petanimudaindonesia #petanipadi #petanimillenial
#petaniindonesia #petanimuda #petanimodern #indonesia #pertanianorganik
#pertanianjaya #infopertanian #kementerianpertanian #indonesia
Penangkaran Padi TAMANU - 01 (Tani Makmur Nusantara)
4/
5
Oleh
Tani Makmur Nusantara










Peraturan Berkomentar Di Situs Website Tani Makmur Nusantara
Dilarang Komentar Spam
Dilarang Komentar Yang Tidak Berhubungan Dengan Topik
Dilarang Meninggalkan Link Aktif
Dilarang Komentar Yang Mengandung Unsur Sara, Pornografi, Judi
Gunakan Bahasa Yang Baik Dan Benar
*Jika Dilarang Komentar Akan Kami Hapus